Post Anyar

6/recent/ticker-posts

sertifikat Free Residue Pesticide Organochlorine UBI CILEMBU


Honey Sweet Potatoes (Ubi Cilembu)- CV. Techtar Farm and Food
Ubi madu merupakan salah satu jenis pendatang baru dari jenis umbi umbian yang mulai dikenal semenjak tahun 1990. Setelah dikenal konsumen umbi ini menjadi sangat populer hingga saat ini, jenis umbi madu merupakan kultivar umbi ras lokal dari daerah Sumedang, Jawa Barat. Dalam usaha pengembang pembiakan jenis ubi madu ini dikatakan hanya bisa berhasil di daerah asalnya saja, walaupun bisa ditanam di lain daerah tetapi hasil dari umbinya memiliki perbedaan dengan hasil yang ditanam di Cilembu.

Memang jenis ubi madu ini sangat unik dan cara pengolahannya pun bisa dikatakan agak susah untuk bisa mengeluarkan rasa terbaik dari ubi ini. Apabila dikukus maka rasa madunya tidak akan keluar, apabila digoreng maka akan cepat gosong sebelum matang, satu satunya cara yaitu dibakar atau dioven maka cairan kental manis seperti madu akan keluar dari ubi ini, inilah keunikan dari ubi madu Cilembu yang diburu oleh konsumen kuliner.
Pemenang Kategori Produk Pertanian Berdaya Saing Ekspor Berbasis Kemitraan 2014
CV. Techtar Farm and Food yang berdiri lebih dari 5 tahun yang lalu memiliki jumlah tenaga kerja 20 orang dengan jumlah produksi mencapai 20-30 ton/bulan berupa ubi mentah dan ubi matang. Memiliki mesin pencuci ubi kapasitas 3 ton, oven ubi kapasitas 200 kg dan 2 ton serta frezer kapasitas 8 ton dan 17 ton.  Perusahaan ini didirikan pada 3 Oktober 2007 dan berkedudukan di Dusun/Desa Cilembu RT. 02 RW 09 Kec. Pamulihan di Kabupaten Sumedang.

Honey Sweet Potatoes (Ubi Cilembu) merupakan komoditas yang telah terdaftar sebagai Komoditas Idikasi Geografis sesuai No Pendaftaran Kemenkumham ID G 00000019 tanggal 24 April 2013. 

Honey Sweet Potatoes (Ubi Cilembu) produksi CV. Techtar Farm and Food yang memiliki sertifikat Free Residue Pesticide Organochlorine ini telah diekspor ke empat negara, yakni Jepang, Korea, Hong Kong, dan Singapura. Omzetnya mencapai lebih dari Rp2 miliar per tahun. (Webtorial)

Post a Comment

0 Comments