3.1 Definisi
Meningitis
merupakan salah satu infeksi pada susunan saraf pusat yang mengenai
selaput otak dan selaput medulla spinalis yang juga disebut sebagai
meningens. Meningitis dapat disebabkan oleh berbagai jenis
mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit. Meningitis
Tuberkulosis tergolong ke dalam meningitis yang disebabkan oleh bakteri
yaitu Mycobacterium Tuberkulosa. Bakteri tersebut menyebar ke otak dari
bagian tubuh yang lain.
3.2 Epidemiologi
Meningitis TB merupakan salah satu
komplikasi TB primer. Morbiditas dan mortalitas penyakit ini tinggi dan
prognosisnya buruk. Komplikasi meningitis TB terjadi setiap 300 TB
primer yang tidak diobati. CDC melaporkan pada tahun 1990 morbiditas
meningitis TB 6,2% dari TB ekstrapulmonal. Insiden meningitis TB
sebanding dengan TB primer, umumnya bergantung pada status
sosio-ekonomi, higiene masyarakat, umur, status gizi dan faktor genetik
yang menentukan respon imun seseorang. Faktor predisposisi berkembangnya
infeksi TB adalah malnutrisi, penggunaan kortikosteroid, keganasan,
cedera kepala, infeksi HIV dan diabetes melitus. Penyakit ini dapat
menyerang semua umur, anak-anak lebih sering dibanding dengan dewasa
terutama pada 5 tahun pertama kehidupan. Jarang ditemukan pada usia
dibawah 6 bulan dan hampir tidak pernah ditemukan pada usia dibawah 3
bulan.
3.3 Anatomi Fisiologi
Otak dan sumsum otak belakang diselimuti
meningea yang melindungi struktur syaraf yang halus, membawa pembuluh
darah dan dengan sekresi sejenis cairan yaitu cairan serebrospinal.
Meningea terdiri dari tiga lapis, yaitu:
- Pia meter : yang menyelipkan dirinya ke dalam celah pada otak dan sumsum tulang belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat akan menyediakan darah untuk struktur-struktur ini.
- Arachnoid : Merupakan selaput halus yang memisahkan pia meter dan dura meter.
- Dura meter : Merupakan lapisan paling luar yang padat dan keras berasal dari jaringan ikat tebal dan kuat.
3.4 Etiologi
Kebanyakan kasus meningitis disebabkan
oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang
menyebar dalam darah ke cairan otak.
Penyebab infeksi ini dapat diklasifikasikan atas :
1. Bakteri:
- Pneumococcus
- Meningococcus
- Haemophilus influenza
- Staphylococcus
- Escherichia coli
- Salmonella
- Mycobacterium tuberculosis
- Enterovirus
- Cryptococcus neoformans
- Coccidioides immitris
Pada laporan kasus meningitis tuberkulosa
ini, mycobacterium tuberculosis merupakan faktor penyebab paling utama
dalam terjadinya penyakit meningitis.
3.5 Patogenesis
Meningitis TB terjadi akibat penyebaran
infeksi secara hematogen ke meningen. Dalam perjalanannya meningitis TB
melalui 2 tahap. Mula-mula terbentuk lesi di otak atau meningen akibat
penyebaran basil secara hematogen selama infeksi primer. Penyebaran
secara hematogen dapat juga terjadi pada TB kronik, tetapi keadaan ini
jarang ditemukan. Selanjutnya meningitis terjadi akibat terlepasnya
basil dan antigen TB dari fokus kaseosa (lesi permulaan di otak) akibat
trauma atau proses imunologik, langsung masuk ke ruang subarakhnoid.
Meningitis TB biasanya terjadi 3–6 bulan setelah infeksi primer.
Kebanyakan bakteri masuk ke cairan
serebro spinal dalam bentuk kolonisasi dari nasofaring atau secara
hematogen menyebar ke pleksus koroid, parenkim otak, atau selaput
meningen. Vena-vena yang mengalami penyumbatan dapat menyebabkan aliran retrograde
transmisi dari infeksi. Kerusakan lapisan dura dapat disebabkan oleh
fraktur , paska bedah saraf, injeksi steroid secara epidural, tindakan
anestesi, adanya benda asing seperti implan koklear, VP shunt, dll.
Sering juga kolonisasi organisme pada kulit dapat menyebabkan
meningitis. Walaupun meningitis dikatakan sebagai peradangan selaput
meningen, kerusakan meningen dapat berasal dari infeksi yang dapat
berakibat edema otak, penyumbatan vena dan memblok aliran cairan
serebrospinal yang dapat berakhir dengan hidrosefalus, peningkatan
intrakranial, dan herniasi
Skema patofisiologi meningitis tuberkulosa
BTA masuk tubuh
↓
Tersering melalui inhalasi
Jarang pada kulit, saluran cerna
↓
Multiplikasi
↓
Infeksi paru / focus infeksi lain
↓
Penyebaran hematogen
↓
Meningens
↓
Membentuk tuberkel
↓
BTA tidak aktif / dormain
Bila daya tahan tubuh menurun
↓
Rupture tuberkel meningen
↓
Pelepasan BTA ke ruang subarachnoid
↓
MENINGITIS
3.6 Manifestasi Klinis
Gejala klinis meningitis TB berbeda untuk
masing-masing penderita. Faktor-faktor yang bertanggung jawab terhadap
gejala klinis erat kaitannya dengan perubahan patologi yang ditemukan.
Tanda dan gejala klinis meningitis TB muncul perlahan-lahan dalam waktu
beberapa minggu.
Keluhan pertama biasanya nyeri kepala.
Rasa ini dapat menjalar ke tengkuk dan punggung. Tengkuk menjadi kaku.
Kaku kuduk disebabkan oleh mengejangnya otot-otot ekstensor tengkuk.
Bila hebat, terjadi opistotonus, yaitu tengkuk kaku dalam sikap kepala
tertengadah dan punggung dalam sikap hiperekstensi. Kesadaran
menurun.tanda Kernig’s dan Brudzinsky positif.
Gejala meningitis tidak selalu sama,
tergantung dari usia si penderita serta virus apa yang menyebabkannya.
Gejala yang paling umum adalah demam yang tinggi, sakit kepala, pilek,
mual, muntah, kejang. Setelah itu biasanya penderita merasa sangat
lelah, leher terasa pegal dan kaku, gangguan kesadaran serta penglihatan
menjadi kurang jelas.
Gejala pada bayi yang terkena meningitis,
biasanya menjadi sangat rewel muncul bercak pada kulit tangisan lebih
keras dan nadanya tinggi, demam ringan, badan terasa kaku, dan terjadi
gangguan kesadaran seperti tangannya membuat gerakan tidak beraturan.
Gejala meningitis meliputi :
- Gejala infeksi akut
v Panas
v Nafsu makan tidak ada
v Anak lesu
- Gejala kenaikan tekanan intracranial
v Kesadaran menurun
v Kejang-kejang
v Ubun-ubun besar menonjol
- Gejala rangsangan meningeal
v kaku kuduk
v Kernig
v Brudzinky I dan II positif
Gejala klinis meningitis tuberkulosa dapat dibagi dalam 3 stadium :2
Stadium I : Stadium awal
- Gejala prodromal non spesifik : apatis, iritabilitas, nyeri kepala, malaise, demam, anoreksia
Stadium II : Intermediate
- Gejala menjadi lebih jelas
- Mengantuk, kejang,
- Defisit neurologik fokal : hemiparesis, paresis saraf kranial(terutama N.III dan N.VII, gerakan involunter
- Hidrosefalus, papil edema
Stadium III : Advanced
- Penurunan kesadaran
- Disfungsi batang otak, dekortikasi, deserebrasi
3.7 Diagnosis
Diagnosa pada meningitis TB dapat dilakukan dengan beberapa cara :8
1. Anamnese : ditegakkan berdasarkan gejala klinis, riwayat kontak dengan penderita TB2. Lumbal pungsi
Gambaran LCS pada meningitis TB :
- Warna jernih / xantokrom
- Jumlah Sel meningkat MN > PMN
- Limfositer
- Protein meningkat
- Glukosa menurun <50 % kadar glukosa darah
Pemeriksaan tambahan lainnya :
- Tes Tuberkulin
- Ziehl-Neelsen ( ZN )
- PCR ( Polymerase Chain Reaction )
- TB apex paru
- TB milier
- Penyengatan kontras ( enhancement ) di sisterna basalis
- Tuberkuloma : massa nodular, massa ring-enhanced
- Komplikasi : hidrosefalus
Diagnosis dapat ditegakkan secara cepat
dengan PCR, ELISA dan aglutinasi Latex. Baku emas diagnosis meningitis
TB adalah menemukan M. tb dalam kultur CSS. Namun pemeriksaan kultur CSS
ini membutuhkan waktu yang lama dan memberikan hasil positif hanya pada
kira-kira setengah dari penderita
3.8 Penatalaksanaan
Terapi Farmakologis yang dapat diberikan pada meningitis TB berupa :
- Rifampicin ( R ) Efek samping : Hepatotoksik
- INH ( H ) Efek samping : Hepatotoksik, defisiensi vitamin B6
- Pyrazinamid ( Z ) Efek samping : Hepatotoksik
- Streptomycin ( S ) Efek samping : Gangguan pendengaran dan vestibuler
- Ethambutol ( E ) Efek samping : Neuritis optika
Regimen : RHZE / RHZS
Nama Obat
|
DOSIS | ||
INH | Dewasa : 10-15 mg/kgBB/hari+ piridoksin 50 mg/hari | Anak : 20 mg/kgBB/hari | |
Streptomisin | 20 mg/kgBB/hari i.m selama 3 bulan | ||
Etambutol | 25 mg/kgBB/hari p.o selama 2 bulam pertamaDilanjutkan 15 mg/kgBB/hari | ||
Rifampisin | Dewasa : 600 mg/hari | Anak 10-20 mh/kgBB/hari |
Di samping tuberkulostatik dapat
diberikan rangkaian pengobatan dengan deksametason untuk menghambat
edema serebri dan timbulnya perlekatan-perlekatan antara araknoid dan
otak.
Steroid diberikan untuk:
- Menghambat reaksi inflamasi
- Mencegah komplikasi infeksi
- Menurunkan edema serebri
- Mencegah perlekatan
- Mencegah arteritis/infark otak
Indikasi Steroid :
- Kesadaran menurun
- Defisit neurologist fokal
Dosis steroid :
Deksametason 10 mg bolus intravena, kemudian 4 kali 5 mg intravena selama 2 minggu selanjutnya turunkan perlahan selama 1 bulan.
Bagan Penatalaksanaan Meningitis
Jika dijumpai tanda klinis meliputi :
1) Panas
2) Kejang
3) Tanda rangsang meningeal
4) Penurunan kesadaran
Cari tanda kenaikan tekanan intra cranial :
1) Mual muntah hebat
2) Nyeri kepala
3) Ubun-ubun cembung (anak)
3.9 Prognosis
Prognosis meningitis tuberkulosa lebih
baik sekiranya didiagnosa dan diterapi seawal mungkin. Sekitar 15%
penderita meningitis nonmeningococcal akan dijumpai gejala sisanya.
Secara umumnya, penderita meningitis dapat sembuh, baik sembuh dengan
cacat motorik atau mental atau meninggal tergantung :
- umur penderita.
- Jenis kuman penyebab
- Berat ringan infeksi
- Lama sakit sebelum mendapat pengobatan
- Kepekaan kuman terhadap antibiotic yang diberikan
- Adanya dan penanganan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
- Backgroud to desease. Last updated 2006. Available from http://www.ocbmedia.com/meningitis/background.php
- Neurology and Neurosurgery Illustrated
- Israr YA. Meningitis. Last Updated 2008. Available from http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/01/meningitis.pdf
- Ramachandran TS. Tuberculous Meningitis. Last Updated 4 December 2008. Available from http://emedicine.medscape.com/article/1166190-overview —-
- Nofareni. Status imunisasi bcg dan faktor lain yang mempengaruhi terjadinya meningitis tuberkulosa. Available from http://library.usu.ac.id/download/fk/anak-nofareni.pdf
- Koppel BS. Bacterial, Fungal,& Parasitic infections of the Nervous System in Current Diagnosis and Treatment Neurology. USA; The McGraw-Hill Companies. 2007. p403-08, p421-23.
- Meningitis. Available from http://forbetterhealth.files.wordpress.com/2009/01/meningitis.pdf
- Pradhana D. Referat Meningitis. Last Updated 2009. Available from http://www.docstoc.com/docs/19409600/new-meningitis-edit
0 Comments
Terima Kasih telah berkunjung di blog pribadi saya.
EmojiOrder Ubi Cilembu
Call/SMS/WA. 082319517777