Post Anyar

6/recent/ticker-posts

Pangeran Kornel

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjYjnYSu66WHBN6WkWyldhzcqRF_YJJeQaS8-dGHok1tAE5Wf9HOLYJvfymvemDUbsD_EDYFylzKeAGyLE3Pk1VOm0WU5jHG_eojjFH_TgYxfS_466TopuaOL-CIx5Cf31ZxkuPRyiJF0/s320/insun_medal.jpgPada masa pemerintahan Gubernur Jenderal G.A. Baron Van Der Capllen (1826-1830) Pangeran Kusumadinata mendapat pangkat militer sebagai Kolonel dari pemerintahan Belanda atas jasanya mengamankan daerah perbatasan cirebon dan menumpas para perampok dan pemberontak terutama yang mencoba masuk ke Sumedang dari Cirebon.  Sebutan  kolonel dalam lidah rakyat berubah menjadi “kornel” sehingga terkenal sebagai Pangeran Kornel.
           Selain keberaniannya menentang perintah Daendels dan pemerintah kerajaan Belanda, Pangeran Kornel adalah buapti  yang jujur, berani, cerdas, paling pandai dan paling aktif dari semua buapti di Priangan. Keadilan, kejujuran, kecerdasan, keberanian, kebijaksanaa dan kegagahan Pangeran Kornel dalam melaksanakan kewajibannya penuh rasa tanggung jawab dan mengabdi kepada rakyat sepenuh jiwa raganya. Ia pun tempat meminta nasehat bupati lainnya. Pangeran Kusumadinata sewaktu menjabat bupati mulai membuka lahan hutan menjadi areal perkebunan kopi yang subur dan berhasil, sehinnga keadaan sumedang lebih baik.  Residen Priangan Van Motman menyatakan Pangeran Kusumadinata adalah bupati yang pangkatnya paling tinggi. Atas jasadan kesetiannya pemerintahan Belanda member bintang jasa dari emas sebagai penghargaan atas jasanya memajukan daerah Sumedang dan turut mengatasi pemberontakan rakyat.
           Pada masa Pangeran Kornel Sumedang mengalami banyak kemajuan dalam berbagai bidang, dari segi wilayah, Sumedang semakin bertambah pada masa Gubernur Raffles banyak kabupaten-kabupaten yang gagal dalam mengelola pemerintahan, kemudian pemerintahannya dibubarkan dan digabungkan ke Sumedang. Pada tahun  1816 Sumedang meliputi 15 distrik :

1.      Balubur                        6. Darmaraja                 11. Pagerageung
2.      Tanjungsari                  7. Darmawangi               12. Rajapolah
3.      Depok                         8. Pawenang                  13. Indihiang
4.      Malandang                   9. Malangbong               14. Cicariang
5.      Congeang                   10. Ciawi                        15. Singaparna
Pada tahun 1820 wilayah Sumedang menjadi makin besar setelah Kabupaten Sukapura dihapuskan oleh pemerintaha kolonial. Wilayah Sumedang waktu itu hampir sama dengan wilayah  pada masa Rangga Gempol III, wilayah sumedang berbatasan dengan Parakan muncang, Limabangan, Sukapura, Talaga dan kabupatian – kabuaptian Cirebon, kemudianmenyusuri kali Cipunagara sampai laut Jawa sepanjang pantai utara sampai Pamanukan.
Pangeran Kusumdinata/ Pangeran Kornel merupakan Buapti Sumedang yang berhasil  dalam sector kehidupan masyarakat . Rakyat Sumedang sangat puas atas kepemimpinannya karena beliau sangat mendukung dan mencintai rakyatnya. Pemerintah kolonial pun demikian dalam laporan Komisi Thalman disebutkan bahwa Pangeran Kusumadinata adalah buapti yang cerdas, pintar dan aktif. Beliau merupakan buapti senior di antara bupati-bupati Priangan dan sering dimintai pertimbangan oleh bupati-bupati lainnya. Ketertiban dan keamanan di Sumedang adalah yang terbaik.
 
Sumber :  Buku insun medal insun mandangan "Sumedanglarang"
               ( R. Abdul latief, R. Supian Apandi, R Luky Dj. Sumawilaga )
               2008
 

Post a Comment

0 Comments