Ubi Cilembu baru - baru ini mengalami penurunan produksi dan mengakibatkan pasokan ke berbagai pasar terhambat. Berkurangnya kuantitas berdampak pada melambungnya harga. Kenaikan harga beli dari petani mencapai 100%. Baru tahun ini terjadi hal demikian yang durasinya cukup lama yakni dari awal bulan Maret hingga November 2017.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hal demikian.
1. Cuaca
Cuaca yang tidak stabil mengakibatkan tanaman ubi cilembu menjadi rentan terhadap hama dan penyakit. Antara lain merebaknya hama cacing, ulat, lanas dan tikus. Sedangkan penyakit yang timbul adalah penyakit mudah busuk.
2. Hama
Seperti pada point 1, hama yang menyerang ubi cilembu hampir tidak bisa dikendalikan. Upaya pemberantasan hama juga terhambat mengingat cuaca yang berubah tidak menentu menyebabkan petani sedikit kebingungan dalam memilih media dan metode pemberantasan hama yang harus dilakukan.
3. Berkurangnya Petani Yang Menanam Ubi
Ini menjadi faktor selanjutnya. Dimana para petani susah memprediksi keadaan cuaca hingga akhirnya dilema untuk menanam ubi dulu atau padi dulu. Hingga akhirnya petani terlambat mengolah dan menanam ubi cilembu.
Dalam kurun waktu setahun, biasanya produksi ubi cilembu tidak mengalami penurunan yang ekstrim seperti tahun ini. Namun kembali lagi pada ketentuan yang telah Allah SWT tentukan. Bahwa sebaik apapun dan segigih apapun usaha kita jika Allah SWT berkendak lain maka upaya terakhir kita adalah bersyukur tentang apapun yang kita hadapi saat ini. Maka dari itu kepada para pedagang, petani dan juragan ubi cilembu diharapkan agar dapat mengambil hikmah dari kondisi yang terjadi saat ini. Dimana kita menemui kejadian kurangnya produksi yang berimbas pada kurangnya pasokan ubi cilembu itu sendiri.
0 Comments
Terima Kasih telah berkunjung di blog pribadi saya.
EmojiOrder Ubi Cilembu
Call/SMS/WA. 082319517777