Post Anyar

6/recent/ticker-posts

PEMUDA PELOPOR CALON KEPALA DESA CILEMBU


Berbicara SMP Negeri 3 Pamulihan maka kita akan disuguhi dua hal; pertama sosok seorang pemuda pelopor yaitu kang Yusup dan kedua produk ngetrend yang selama ini menjadi ikon kebanggaan masyarakat Desa Cilembu khususnya dan masyarakat sumedang pada umumnya yaitu Ubi manis “si madu” dari desa cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. Produk tersebut sudah terkenal ke mancanegara bahkan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat desa cilembu.
SMP Negeri 3 Pamulihan bagi pemuda kelahiran 5 Agustus 1972 ini memang merupakan keinginan dan harapannya. Ketenaran nama cilembu inilah yang mendorong kang Yusup untuk menjadikan desa tempat tinggalnya maju di bidang pendidikan. Usahanya dimulai dengan mengadakan SMP Terbuka sejak tahun 2004 – 2007 yang tergabung dengan SMP Negeri 1 Cimanggung, kemudian tidak berhenti sampai di situ ketika ada kesempatan maka SMP Terbuka yang dikelolanya selama bertahun-tahun dimerger pada tahun 2007 dalam keluarga besar SMP Negri 3 Pamulihan.
Atas usahanya ini kang yusup demikian sering disebut menjadi pemuda pelopor yang menyandang predikat dengan penghargaan baik di tingkat kabupaten maupun provinsi sebagai pelopor bidang pendidikan tingkat Kabupaten sumedang tahun 2005 – 2006, pemuda pelopor bidang pendidikan tingkat provinsi Jabar tahun 2006, bahkan prestasi lainnya yaitu sebagai ketua karang taruna berprestasi tingkat kabupaten Sumedang tahun 2005, 2006 & 2007, ketua karang taruna berprestasi tingkat provinsi jabar tahun 2006 serta predikat sebagai tokoh pemuda tingkat kabupaten Sumedang tahun 2007, 2008 dan 2011.
Sampai saat ini A Supriatna Yusup menjadi Kaur Tata Usaha di SMP Negeri 3 Pamulihan namun pengalaman organisasi telah digeluti A Supriatna Yusup sejak tahun 1995 sampai saat ini, dengan 19 jabatan berbeda pada organisasi kemasyarakat selama kurun waktu tersebut. Jabatan mulai dari bidang pengembangan usaha ubi cilembu kelompok pemuda tani, Ketua Majelis Ta’lim, Ketua Karang Taruna Desa dan Kecamatan, Wakil Ketua Pemuda ARWT, Kabid Organisasi Pemuda ARWT Indonesia kabupaten Sumedang hingga menjadi Komite SDN Cilembu, Anggota Tagana Tahun 2007 dan pendiri perpustakaan kabupaten Sumedang.
Dalam sebuah kesempatan pemuda yang sedang menyelesaikan pendidikan Strata satu pada FKIP Universitas Bandung Raya ini pernah menyampaikan harapannya bahwa ia ingin masyarakat cilembu hidup sejahtera baik lahir maupun batin. Potensi untuk mensejahterakan masyarakat dengan cara memberdayakan potensi yang sudah ada. “Nama cilembu adalah ikon, dan itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya” ujarnya saat itu. Bagaimana tidak pesanan demi pesanan ubi setiap saat terus mengalir dan bukan hanya peluang dari menjual ubi tapi masyarakat yang tidak memiliki lahan pun bisa mendapatkan penghasilan dari pembuatan keranjang ubi yang terbuat dari bambu. “Salah satu bandar penampung ubi dalam satu bulan paling tidak mengeluarkan biaya Rp 80 jt hanya untuk pemesanan keranjang ubi. Dan keranjang itu tidak bisa seluruhnya di penuhi oleh warga masyarakat cilembu. Oleh karena itu ke depan perlu diupayakan pemberdayaan masyarakat desa untuk memanfaatkan peluang yang sudah di depan mata tersebut, jadi walaupun tidak memiliki lahan untuk menanam ubi maka peluang ini menjadi lahan penghasilan tambahan bagi masyarakat” pungkasnya waktu itu.
Cilembu memang TOP, pada awal tahun 2007 sebuah wacana mengemuka untuk menjadikan cilembu sebagai desa tujuan wisata. Pendekatan seorang tokoh yaitu H. Jajat telah menjadikan desa Cilembu yang selama ini dikenal sebagai daerah penghasil ubi madu dan penghasil susu sapi, pada perkembangan berikutnya mulai dikenal sebagai daerah agrobisnis dan agrowisata dengan komoditi lebih luas dari ubi dan susu sapi. Komoditi lebih luas itu meliputi pengadaan tanaman teh rosella dan tanaman obat herbal lainnya, produk pertanian organik dengan dukungan pupuk kompos. Didukung oleh keadaan alamnya yang masih relatif belum banyak terjamah, pengunjung disuguhi menu kuliner setempat. Desa Wisata Alam Pangjugjugan adalah tempat bagi pengunjung untuk bisa bercengkrama dengan alam, bisa mendengar desau cemara, merasakan gemericik air dan gemulai ikan seraya melihat elang terbang dengan gagahnya di udara.
Selain taman wisata desa "PANGJUGJUGAN", desa cilembu memiliki Taman wisata Obat "TOGAPURI"...sebuah tempat wisata obat herbal memiliki berbagai jenis tanaman obat seperti mahkota dewa, ginseng, dan masih banyak tanaman obat langka lainnya. Nikmatnya alam cilembu diikuti dengan beragam informasi mengenai berbagai jenis tanaman obat dan khasiatnya serta nikmatnya segala fasilitas yang dimiliki taman wisata.seperti : taman bermain, lapangan basket, bungalow yang terletak dipuncak bukit, juga terapi penyakit dengan pengobatan herbal yang langsung ditangani oleh para ahli, dan suguhan makanan dan minuman khas togapuri yang terdiri dari menu herbal.
Dengan telah adanya daerah agrobisnis dan agrowisata dengan komoditi lebih luas dari ubi dan susu sapi. Maka potensi tersebut oleh kang yusup dijadikan sebagai bahan acuan bagi dirinya untuk perkembangan desa cilembu di masa yang akan datang. Pada tanggal 16 juni 2013 yang akan datang masyarakat desa cilembu akan dihadapkan pada pilihan untuk menentukan kepala desa enam tahun berikutnya. Maka kang Yusup bapak tiga orang anak dari pernikahannya dengan istri tercinta dengan ucapan bismillah meniatkan diri untuk berbakti kepada masyarakat dan maju sebagai salah seorang kandidat calon kepala desa cilembu periode 2013 – 2019. Hal ini disampaikan dalam status facebooknya pada tanggal 21 April 2013 lalu menyampaikan : “assalamu'alaikum. wr. wb. kahatur kasadayana wargi, pribados atas nami pribadi sinareng kulawarga, nyuhunkeun piduana ti sadayana, wirehna pribados bade ngiring tandang makalangan dinu pilkades cilembu, mugia pribados cing aya bagean kango ngeuyeuk ieu lembur sareng dilancarkeun tinu sagala rupina, pribados umajak mangga urang pajengkeun ieu lembur ku urang sadayana, kujalan ngahijikeun tekad sareng tujuan anu saestu tur pasti kango ngamajengkeun lemah cai. wassalam,..” wilujeng ah kang … ! al_b@sith.

Post a Comment

0 Comments