Ubi Cilembu Manis Jika Sudah Layu

Manis dan legitnya ubi cilembu membuat kita merasa selalu ingin merasakan rasa yang khas dari ubi cilembu itu. Saya yang sehari-hari bergelut dengan ubi cilembu madu asli kebanggaan Kabupaten Sumedang ini masih saja tidak bosan-bosannya mengkonsumsi ubi yang terkenal dengan warna kuning khas itu.

Mengapa demikian?  Karena logika saya bahwa ubi cilembu memiliki rasa yang manis dihasilkan oleh adanya fermentasi zat tepung menjadi zat gula sehingga manis yang dihasilkan adalah manis alami. Bukan manis seperti manisnya gula pasir atau sejenisnya yang membuat kita merasa enegh dan cenderung ada rasa bosan tatkala kita mengkonsumsinya.

Ubi cilembu madu asli  ini terbukti sangat aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek samping yang merugikan tubuh kita.

Namun saat ini ubi terkadang menjadi susah layu akibat penurinan suhu yang terjadi di Desa Cilembu. Cuaca yang cenderung lembap ini penyebabnya. Sekedar informasi bahwa untuk mendapatkan rasa terbaik dari ubi cilembu ini ketika sebelum dibakar harus layu dahulu. Kalau ubi dipanggang atau dioven saat masih fresh biasanya rasa manisnya sedikit berkurang dan kelegitannya juga berkurang.

Antisipasi yang biasa dilakukan oleh kami adalah dengan cara meniriskan ubi mentah itu. Karena kalau disimpan dalam kemasan keranjang bambu malah lama layu untuk saat cuaca seperti sekarang ini.

Jadi jangan sampai anda salah menafsirkan ketika ubi yang biasanya bagus dioven malah menjadi sedikit berkurang rasa dan teksturnya. Hal itu sangatlah lumrah bagi kami yang telah memiliki pengalaman dengan ubi sedari dulu. Dan jangan berasumsi bahwa ubi yang seperti itu bukan ubi cilembu yang asli.  Karena umbibtetaplah umbi yang sangat peka terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya.  Sebagai contoh,  ubi cilembu yang asli dari cilembu jika ditanam di daerah lain cenderung memiliki rasa yang jauh berbeda dengan ditanam di daerah Desa Cilembu  itu sendiri.  Hal ini membuktikan bahwa pengaruh tempat atau daerah sangatlah penting.